Puji dan syukur padaMu ya Tuhan,
Melimpah berkatMu serta pengasihan
Kuasa kasih bimbingan tanganMu
menuntun hidup kami selalu
Demikian sepenggal lagu yang bisa menggambarkan suasana hatiku saat ini. Ya, puji dan syukur kepada Tuhan Yesus karena berkat kasih dan cintaNya, aku boleh menginjakkan usia 32 tahun pada 19 Agustus 2020 yang lalu. Begitu banyak kasih cinta Yesus kepadaku sebagai anakNya yang telah dilimpahkan sepanjang peziarahan hidupku hingga menginjak usia saat ini. Banyak hal yang boleh dialami dalam kehidupanku selama ini. Termasuk beberapa hal yang boleh kualami pada ulang tahunku kali ini.
Hal pertama yang kualami tersebut, antara lain mendapatkan pengalaman langka walaupun belum hadir secara fisik, namun hal itu sudah cukup membanggakan. Ya, pengalaman mengikuti upacara virtual Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui aplikasi daring Zoom. Pengalaman itu boleh terjadi dua hari sebelum hari ulang tahun diriku. Hal itu juga tentu saja tidak terlepas dari jasa mba Beti yang mengajakku turut serta dalam upacara tersebut. Tidak hanya itu, rupanya beberapa temanku dari komunitas yang sama yaitu Glenn DFJ 11 dan Zefanya DFJ 19 turut ambil bagian dalam upacara tersebut.
Hal kedua yang boleh kualami juga tidak terlepas dari kasih cinta Yesus dan BundaNya kepadaku. Hal tersebut ialah aku boleh lolos menerima kartu prakerja. Kartu prakerja adalah salah satu program dari Bapak Presiden RI, Ir. Joko Widodo. Awalnya, aku melakukan pendaftaran untuk program itu selama tiga gelombang tidak terlalu mengharapkannya dan hanya sebagai hoki-hokian saja. Bahkan, ketika gelombang keempat, aku juga masih sempat berpikir hal yang sama pada awalnya. Selama proses gelombang keempat berjalan, hatiku merasa terketuk berkat seorang temanku bernama Bertha. Waktu itu, ia memang menyarankanku untuk novena akan pekerjaan yang lain bukan untuk kartu prakerja ini. Tapi aku berpikir, tidak ada salahnya aku juga memohon untuk kelancaran rezeki pekerjaan yang sekarang yaitu mengajar les privat. Aku pun memilih untuk mendoakan Novena Tiga Salam Maria. Setelah beberapa hari berjalan, aku merasa terkejut. Rupanya, inilah kehendak Tuhan yang ingin terjadi dalam hidupku. Manusia hanya bisa berencana, Tuhan yang menentukan seturut kehendakNya. Sehingga, akupun tetap merasa bersyukur hal itu boleh terjadi dalam hidupku. Bagiku, ini juga adalah kelancaran rezeki melalui pintu lain. Jadi, menurutku doaku ini dikabulkan oleh Tuhan.
Hal ketiga adalah memasak nasi kuning untuk ulang tahun sendiri. Sudah lama, aku berulang tahun tidak tersedia nasi kuning. Akupun berinisiatif membuat sendiri. Hampir dua hari, aku menyiapkan untuk membuat nasi kuning tersebut dengan mulai mencari resep-resep. Bahkan pada hari H nya, dari jam empat pagi hingga jam satu siang, aku dan papaku sudah mulai mengobrak abrik dapur memasak nasi kuning tersebut. Nasi kuning tersebut pun juga dibagikan kepada kakaknya mamaku, adik kedua papaku, dan mas sekaligus temanku yaitu mas Tomo. Puji Tuhan, mereka semua mengatakan nasi kuningnya enak dan mantap. Lagi-lagi syukur kepada Allah, masakanku semakin hari semakin banyak meminati.
Hal keempat adalah impian memakan kue tart. Entah apalah yang merasuki diriku, sekian lama aku merasa ingin sekali memakan kue tart. Lagi-lagi, hal itu Tuhan kabulkan keinginanku. Ketika aku berulang tahun kemarin, rupanya kakakku membelikan kue tart. Aku tidak menduga sama sekali itu bisa terjadi juga dalam diriku. Aku sangat bersyukur sekali. Tuhan begitu mencintai diriku.
Hal kelima yang patut aku harus syukuri juga adalah aku mendapatkan hadiah ulang tahun dari pasangan belahan jiwaku, Yenni. Selain itu, akhirnya aku dan dia pun mulai berkomitmen untuk melakukan persiapan ke tahap selanjutnya. Itu boleh terjadi tepat satu hari setelah ulang tahunku. Oleh karena itu, akupun mulai menambahkan lagi satu permohonan lain menambahkan satu permohonan sebelumnya yang mungkin masih menunggu waktu untuk dikabulkan seturut kehendak Tuhan dalam rangkaian Novenaku yang kini memasuki tahap kedua.
Akhirnya, sekali lagi, aku pun bersyukur tak terhingga. Rupanya, masih banyak cinta yang boleh terjadi dalam kehidupanku ini. Begitu banyak pula yang memberikan perhatian kepada diriku. Terima kasih Tuhan Yesus, Bunda Maria, dan seluruh handai taulan yang sudah mewarnai peziarahan hidupku selama ini.
test
BalasHapus