Malam harinya, sepulang dari kantor, Irfan memikirkan kejadian tadi pagi. Terpancar dari wajahnya rona kebahagiaan karena telah bertemu kembali dengan cinta lamanya. Tetapi, di satu sisi, ia juga berpikir cinta lamanya itu pasti sudah mempunyai suami. Jadi, menurutnya, tipis kemungkinan bagi dirinya untuk dapat mendekati cinta lamanya itu kembali. Namun, ia tidak berpikir sama sekali untuk menghindar Sheren tetapi dia akan mencoba menjadi teman terlebih dahulu sekaligus mencari informasi. Selagi melamunkan hal itu, tiba-tiba dirinya dibuyarkan oleh panggilan anaknya.