Terjemahkan

Sabtu, 25 Juli 2020

Archie - Part XI

cover_Archie


Keesokan pagi hari, Mang Didin sudah berangkat ke tempat kerjanya. Tinggallah Archie sendiri di rumah kontrakan. Ia yang baru saja bangun tidur itu bergegas mandi dan berganti pakaian. Hari itu, dia berencana akan mencari pekerjaan baru. Lelaki muda itu pun segera menyiapkan seluruh berkas-berkasnya yang dibawanya dari awal sejak pergi dari kampung.Jam sembilan pagi, Archie mulai berjalan kaki berkeliling dari kantor ke kantor. Dari keempat kantor yang dikunjungi, belum ada satu pun perusahaan yang sedang membuka lowongan. Ia sempat merasa putus asa. Namun, dia tidak mau menyerah begitu saja. Namun karena sudah lelah, Archie memutuskan untuk beristirahat sejenak di warung. 
Lima belas menit kemudian, Archie segera melanjutkan perjalanan berkeliling kembali untuk mencari lowongan. Begitu tiba di perusahaan kelima, barulah akhirnya dirinya bisa melamar. Perusahaan itu membuka lowongan pekerjaan sebagai Office Boy. Dia pun segera memasukkan surat lamarannya. Tanpa berlama-lama, hari itu juga, ia langsung diwawancara oleh Kepala Bagian HRDnya. Setelah proses wawancara, akhirnya dia diterima bekerja sebagai Office Boy di perusahaan tersebut. Pria muda itu pun merasa senang. Kemudian, ia berpamitan pulang menuju rumah kontrakan. Dia baru bisa bekerja keesokan harinya.
Tiba di rumah kontrakan Mang Didin, Archie langsung beristirahat. Sore hari, sebelum mamangnya pulang, ia sudah selesai mandi dan berganti pakaian. Selesai berganti pakaian, Mang Didin baru saja sampai di rumah kontrakan.
"Wah, Archie, tumben nih, sudah rapi," ujar Mang Didin, "biasanya, Mamang sampai kontrakan, kamu masih molor aja di kasur."
"Ah, mamang," sahut Archie malu-malu.
"Bagaimana? Hari ini, kamu sudah dapat pekerjaan baru?" cecar Mang Didin.
"Sudah, Mang. Aku diterima jadi Office Boy di PT Tirta Archiemedes," jawab Archie.
"Wuih, perusahaan besar tuh," seru Mang Didin.
"Yang benar, Mang?" tanya Archie tidak percaya.
"Iya, itu perusahaan air minum kemasan paling ternama. Kalau gak salah nama minumannya Tirtachi," jelas Mang Didin.
"Oh, minuman Tirtachi itu, Mang," sahut Archie.
"Iya, betul. Hebat kamu bisa masuk perusahaan itu," puji Mang Didin.
"Ah, Mamang, bisa saja mujinya," jawab Archie.
Mang Didin menyudahi obrolan dengan Archie. Ia segera menuju ke kamar untuk mengambil handuk. Kemudian, dia pun segera mandi. Sementara, Archie hanya berbaring saja di kamar. Sampai tidak sadar, akhirnya ia tertidur pulas melewatkan malam hingga esok subuh.
Subuh, Archie terbangun dalam kondisi lapar karena ia melewatkan makan malam. Dia segera pergi ke dapur. Lelaki muda itu melihat ada sekaleng biskuit. Ia segera membuka kaleng tersebut dan memakannya untuk mengisi perutnya yang kosong. Setelah kenyang, dia pun kembali ke kamar untuk mengambil handuk. Cowok muda itu bergegas mandi. 
Hari itu menjadi hari pertamanya Archie bekerja menjadi Office Boy. Ia tidak mau terlambat datang. Karena kalau ia terlambat, bisa buruk penilaian terhadapnya dari perusahaan. Begitu Archie selesai berpakaian, Mang Didin baru saja terbangun dari tidur.
"Wah, Archie sudah siap saja, nih," ujar Mang Didin.
"Iya, Mang. Archie tidak mau terlambat untuk hari pertama ini," sahut Archie.
"Ya sudah. Tapi kamu berangkatnya naik apa?" tanya Mang Didin.
"Belum tahu, Mang. Paling mentok-mentok naik ojek," jawab Archie.
"Sudah. Daripada kamu naik ojek, mending bareng Mamang saja. Tunggu Mamang mandi dulu, ya," Mang Didin menawarkan diri untuk mengantarkan Archie bekerja.
"Iya, Mang," sahut Archie.
Mang Didin pun segera buru-buru mandi dan berganti pakaian. Archie menunggu mamangnya itu di teras depan. Tidak lama, mamangnya itu pun sudah siap. Archie segera memakai sepatu. Begitu pula, Mang Didin juga mengenakan sepatu. Setelah itu, ia mengeluarkan sepeda motor dan menyalakannya. Sementara, pria yang lebih muda itu mengunci pintu rumah kontrakan dan meletakkan kunci tersebut di bawah keset. Pria tersebut juga segera menaiki boncengan sepeda motor. Lalu, pria satunya yang duduk di depan langsung bergegas melajukan sepeda motor menuju ke kantor tempat sang pria yang diboncengnya bekerja. Setelah menurunkan pria yang lebih muda darinya itu, ia bergegas menuju ke tempat bekerjanya. 
Archie yang baru saja turun dari sepeda motor bergegas masuk ke kantor. Pagi itu, suasana kantor masih tampak agak sepi. Ya, karena waktu itu baru menunjukkan jam delapan pagi. Ia pun langsung mendatangi petugas resepsionis. Petugas resepsionis tersebut juga baru saja datang.
"Maaf, mba, mau nanya ruang OB dimana, ya?" tanya Archie.
"Ada di-," jawab petugas resepsionis.
"Archie." Tiba-tiba saja ada yang berteriak memanggil nama Archie.
Archie pun menoleh. Ternyata, orang yang memanggilnya adalah Bu Lidya, asisten pribadinya Pak Rama, Kepala Bagian HRD yang mewawancarainya kemarin. Ia pun segera menghampiri orang tersebut.
"Archie, ini seragammu," ujar Bu Lidya seraya menyerahkan baju seragam OB kepada Archie, "terus, nanti, ruang OB itu ada di sebelah ujung kanan sana, ya."
"Oh, iya, Bu. Terima kasih," sahut Archie.
Archie pun menerima baju seragam itu. Kemudian, ia bergegas menuju ke ruang OB yang diberitahu oleh Bu Lidya. Di ruang OB, ternyata, sudah ada OB lain yang sudah siap. OB itu melihat dirinya datang.
"Hei, kamu OB baru, ya?" tanya OB tersebut.
"Iya, nih," jawab Archie.
"Oh, iya. Namaku Pengky," kata Pengky memperkenalkan diri.
"Kalau aku, namanya Archie," Archie juga memperkenalkan dirinya.
"Hmm, ya sudah. Kamu buru, gih, ganti baju seragam sebelum karyawan pada datang, terus, bantu saya mulai bersih-bersih ruangan, ya," suruh Pengky kepada Archie.
"Iya, mas Pengky," sahut Archie.
"Panggil saya tidak usah pakai mas. Kita sepertinya umurnya tidak beda jauh. Jadi, panggil nama saja, ya," jelas Pengky dengan logat bataknya.
"Iya, Pengky," jawab Archie.
"Nah, gitu. Ya sudah, kau ganti baju sana!" ujar Pengky.
Archie bergegas mengganti baju dengan baju seragam OB. Kemudian, ia meletakkan bajunya di loker yang ada di ruangan OB. Dia pun segera mengambil sapu dan pengki untuk menyapu ruangan kantor. Pria muda itu pun menyapu ruangan kantor sampai bersih. Jam sembilan pagi, ketika ruangan sudah bersih. Karyawan pun sudah mulai berdatangan. Kemudian, Archie kembali ke ruangan OB. Tiba di ruangan OB, ia bergegas ke bagian Pantry. Ia membantu teman kerjanya itu membuatkan minuman untuk para karyawan. Dia juga membantu kawan kerjanya itu mengantarkan minuman tersebut. 
Siang harinya, kedua OB tersebut bertugas membelikan makanan untuk para karyawan. Selesai membeli makanan untuk karyawan, Archie dan Pengky baru bisa makan siang. Ketika makan siang, Pengky mengajak ngobrol Archie.
"Archie, asalmu dari mana, sih?" tanya Pengky.
"Sukabumi," jawab Archie, "kamu sendiri darimana, Pengky?"
"Aku jauh asalnya. Aku dari Medan. Makanya, namaku Pengky Simanihuruk," ujar Pengky.
"Apa? Pengky si muka buruk," canda Archie.
"Bukan, Archie. Pengky Simanihuruk," kata Pengky.
"Hehehe, iya sori, cuma bercanda, kok," ujar Archie, "tapi, omong-omong, namamu lucu juga, ya, Pengky. Kayak nama alat untuk bersih-bersih."
"Itulah, Archie. Mamakku dulu waktu aku belum lahir sepertinya ngidamnya pengen nyapu mulu sama megang pengki. Alhasil, aku lahir dinamainya Pengky," terang Pengky.
"Hahaha. Lucu sekali, ya," Archie tertawa lebar.
"Kalau kamu kenapa dinamai Archie?" tanya Pengky balik.
"Aku tidak tahu, Abah dan Ambu tidak pernah cerita soalnya," jawab Archie.
"Ohh, begitu," ujar Pengky, "ya sudah, kamu sudah kelar, kan, makannya?"
"Sudah, nih," jawab Archie.
"Yuk, kita balik. Sebelum dicari sama bos," ajak Pengky.
"Yuk," sahut Archie.
Archie dan Pengky kembali ke ruangan setelah makan siang. Benar saja, begitu sampai ruangan ada karyawan yang memanggil. Archie diminta tolong untuk memfotokopi laporan. Ia pun mengerjakannya dengan cekatan dan teliti. Hari itu, dia bekerja sampai jam tujuh malam. Pria muda itu pulang paling belakangan karena harus menunggu seluruh karyawan pulang terlebih dahulu. Jam tujuh malam, ia pulang dibonceng oleh Pengky yang kebetulan rumahnya searah dengan rumah kontrakan tempat dia dan Mang Didin tinggal. Akhirnya, sejak itu, kedua OB itu pun bersahabatan. Lelaki muda itu merasa sangat senang bekerja sebagai OB pada hari pertama itu.

1 komentar:


  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*deV
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    BalasHapus