Terjemahkan

Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan

Kamis, 01 Maret 2018

Kembalikan yang Bukan Milikmu

Di hari Minggu yang cerah, aku sedang berjalan kaki sendiri menuju ke Gereja. Ketika di tengah jalan, aku melihat Ceu Inah sedang lari-lari dan tidak menyadari uangnya terjatuh. Ceu Inah berlari sangat kencang entah kenapa. Seketika, timbullah pikiran jahat dalam diriku untuk mengambil uang itu dan menjajaninya nanti. Aku pun segera mengambil dan mengantungi uang itu. Kemudian, aku melanjutkan perjalanan ke gereja.
Saat di gereja, pada saat homili Romo berkata,”Minggu ini kita memasuki masa Prapaskah I, berarti kita mulai memasuki masa pertobatan. Hendaklah waktu itu dipakai dengan sebaiknya untuk bertobat dan tidak melakukan perbuatan dosa. Dosa itu ialah perbuatan melanggar ke 10 perintah Allah.”
Mendengar perkataan Romo itu, sontak mengingatkanku peristiwa tadi. Aku pun berpikir. Aku telah mengambil uang Ceu Inah dan uang itu bukanlah hak milikku. Aku pun terus kepikiran. Akhirnya, aku pun memutuskan untuk mengembalikannya sepulang gereja.

Minggu, 11 Februari 2018

Lega Rasanya



Marah. Kesal. Itulah perasaanku saat ini. Aku hanya bisa mengumpat saja. Ya, aku lagi kesal sama seseorang. Rasanya ingin menghajar itu orang. Namun aku masih mengurungkan niat itu. Aku sadar karena hal itu yang ada sebenarnya hanya menambah dosaku saja. Tapi.. Aku benci sekali. Belum puas rasanya kalau tidak dilakukan. Hatiku rasanya kacau sekacaunya. Entah, apa yang harus kuperbuat. Malam itu, akhirnya kuputuskan untuk berdiam saja. Dengan langkah gontai, aku menuju ke kamarku dan berbaring di atas tempat tidur. Tak terasa aku pun terlelap. Dalam lelap itu, ternyata aku bermimpi ada di suatu lorong yang putih bersinar. Aku pun merasa bingung tempat apakah ini. Dalam kebingungan, aku terus berjalan di sepanjang lorong itu mencari sesosok yang bisa kutanyakan. Aku terus melangkahkan kakiku mengikuti sinar itu makin lama makin terang sekali dan aku mulai merasa silau. Tapi aku terus berjalan. Dalam perjalanan itu terdengar suara.

Jumat, 09 Februari 2018

Malu Hati Salah Menilai



Tik.. tik..
Hujan terus turun dengan derasnya.
Ku menatap dari balik jendela. Tampak sesosok bayangan hitam berjalan mendekat ke rumah. Seketika timbul rasa takut dalam diriku. Aku segera menutup jendela rapat-rapat dan akupun langsung mengumpat di balik selimut. Tanpa tersadar, aku terlelap dalam tidur. Akupun terbangun ketika ibuku berteriak memanggilku.