Tanpa terasa, hubungan Mama Yulia dan Markus sudah berjalan 6 bulan. Sedangkan, hubungan Markus dan Liana sudah hampir 2 tahun. Menurut Mama Yulia, sudah waktunya untuk anaknya mengetahui calon papanya. Ia pun segera mengatur waktu pertemuan antara calon papa anaknya dengan anaknya. Kekasihnya itu sebenarnya belum siap untuk menerima resiko yang akan terjadi namun tetap harus dijalankan karena bagaimanapun kekasihnya itu sudah telanjur sayang dan cinta dengan dirinya.
"Lia, nanti malam, kamu bisa, kan, makan sama mama di rumah?" tanya Mama Yulia.
"Bisa, ma," jawab Liana, "kebetulan hari ini kuliah Liana cuma sampai sore saja."
"Oke, kalau begitu. Mama sekalian mau memperkenalkan calon papamu," ujar Mama Yulia.
"Wah, pasti ganteng, ya, Ma," seru Liana.
"Pastinya dong," sahut Mama Yulia.
"Berarti, mama harus masak makanan spesial dan enak," ujar Liana.
"Tentu saja, mama akan masak makanan enak dan spesial malam ini," kata Mama Yulia.
Malam pun tiba, mama Yulia sudah menyiapkan masakan enak dan spesial. Ia bersama anaknya sudah menunggu kedatangan Markus di meja makan. Tidak lama terdengar bunyi ketukan pintu. Ia pun langsung menuju ke arah pintu. Ia segera membuka pintu.
"Eh, sayang, ayo masuk. Kita semua sudah menunggu di dalam," kata Mama Yulia.
"Iya, sayang," kata Markus.
Markus masuk ke rumah. Mama Yulia mendahuluinya. Mereka berdua berjalan menuju ruang makan.
"Lia, ayo, kenalkan! Ini calon papamu," ujar Mama Yulia.
Liana menengok ke arah ibunya. Seketika, ia langsung kaget. Ia pun langsung bangkit berdiri dan berkata, "Apa ini maksudnya?"
"Iya, ini calon papamu," sahut Mama Yulia.
"Ma, asal mama tahu, ya. Markus ini pacarku. Aku sudah dua tahun dengan dia. Kini, mama malah merebutnya dariku," seru Liana.
Mama Yulia terkejut mendengar pernyataan anaknya. Ia sendiri tidak tahu kalau selama ini anaknya itu dengan calon papanya sudah lama berpacaran.
"Apa benar itu Markus, yang dikatakan Liana?" tanya Mama Yulia.
"Be-benar. Maaf, kalau selama ini saya sudah membohongi tante dan Liana," sahut Markus, "ta-tapi, jujur, saya lebih cinta ke tante dibanding Liana."
"Apa kamu bilang?" marah Liana, "jadi selama dua tahun ini, kamu menganggap aku apa?"
Markus hanya diam.
"Kalau begini, aku akan pergi dari rumah dan membiarkan kalian hidup bahagia. Aku tidak sudi punya mama yang merebut pacar anaknya sendiri dan kamu, Markus jangan pernah hubungi aku lagi," ancam Liana.
Liana segera pergi membawa beberapa pakaian dalam tas ranselnya. Mama Yulia berusaha menahannya. Namun, anaknya itu menepisnya. Sehingga, mengakibatkan kepalanya kepentok pintu dan berdarah. Markus pun berusaha untuk mengejar Liana.
"Markus, sudah tidak perlu dikejar," kata Mama Yulia.
Markus berhenti. Kemudian, ia berbalik menuju Mama Yulia.
"Sudah. Biarkan saja dia menyendiri dulu," kata Mama Yulia.
Akhirnya, Markus hanya membantu Mama Yulia. Ia membersihkan luka-luka di kepala kekasihnya itu. Kemudian, kekasihnya itu beristirahat di kamar. Sementara, ia menunggu di sofa ruang tamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar