Terjemahkan

Senin, 02 Maret 2020

Dinamika Setahun di DFJ 19


Sejak Januari 2019, saya mulai memasuki fase baru di DFJ yaitu menjadi SM di DFJ 19. Dinamika banyak terjadi di DFJ 19, apalagi mayoritas member DFJ 19 lebih banyak di bawah umur saya. Sehingga, bisa dikatakan, saya harus bisa mengayomi mereka dengan penuh kesabaran. Karena kalau bisa saya bilang, seumur mereka itu masih masa-masa transisi dari ABG menuju ke dewasa, sehingga terkadang sifat kanak-kanaknya mungkin masih suka muncul. Itu wajar sih kalau menurut saya, namanya juga mereka memasuki masa transisi.

Di DFJ 19, saya membantu Clara Cindy (admin DFJ 19 dan calon pasangan dari seorang member di grup pertama saya di DFJ). Selain saya, Tini (seorang member yang berprofesi sebagai perawat dan masih jomblo lohhh) juga turut membantu menjadi SM. Pertama masuk, saya dimasukkan dalam grup Balakurawa yang terdiri dari Venta (berasal dari Tegal yang kerja di Pemalang), Ferrer (berasal dari Malang), dan Vivi Marintan (berasal dari Pematang Siantar). Dari dua cewek di kelompok saya, satu masih jomblo dan yang cowok juga masih jomblo kecuali saya, hehehe..

Beberapa bulan pertama, saya langsung bisa melebur di DFJ 19 dan cukup pesat membantu perkembangan di DFJ 19, khususnya waktu challenge Panlor perdananya mereka tahun 2019 lalu. Dan akhirnya, DFJ 19 yang pada tahun 2019 tergolong baru terbentuk berhasil terangkat dan bahkan hingga saat ini mereka berhasil menduduki peringkat pertama klasemen perolehan medali challenge seantero DFJ. Challenge di sini yang dimaksud challenge berupa pertanyaan yang tidak sembarangan, semuanya seputar keimanan katolik, baik tentang Kitab Suci, pengetahuan umum gereja, liturgi, santo santa, dan sebagainya.

Seiring berjalannya waktu, DFJ mengubah konsep tim menjadi squad yang beranggotakan kurang lebih 10 orang/squadnya. Sehingga, hilang pulalah jabatan SM, sekarang menjadi HS. Di DFJ 19 terdapat 7 squad dimana HSnya kece-kece semua. Mulai dari saya, kemudian Tini, pak guyu Seve (Jomblo Pontianak), Kalvin (Jomblo yang kini kerja di Kerinci, Riau), Monika (Jomblo Kupang), Memy (Member DFJ yang tidak single dan lagi kuliah S2 di Bandung), dan Zefanya (HS termuda, jomblo asal tanah Batak yang lagi kuliah di Madiun). Semua HS bergotong royong membantu admin mengasuh para anggota squad.

Konsep squad ini sebenarnya tidak mudah dibanding tim yang kemarin yang hanya beranggotakan 4 orang. Semakin banyak anggota tentu juga semakin dituntut sabar apalagi tidak semua anggota mau secara sadar diri aktif dalam grup 19 ataupun mengikuti challenge yang diadakan. Namun, itu semua tentu tidak menyurutkan semangat saya dan tentunya HS lainnya dalam membimbing para anggotanya yang beragam karakter dan sifat. Semangat kami tentu akan membawa DFJ 19 sebagai grup termuda lebih berkembang pesat lagi dibandingkan grup lainnya yang sudah lebih dahulu terbentuk. Dengan menjadi HS di sini, tentu melatih jiwa kepemimpinan saya dan HS lainnya serta tanggung jawab sebagai pemimpin yang mampu mengayomi para anggotanya.

Kini, memasuki tahun 2020, genap sudah setahun lebih saya di DFJ 19. Mungkin belum terlalu banyak kontribusi yang saya berikan, akan tetapi saya percaya sekecil apapun kontribusi yang saya berikan, itu sangat berarti. Saya sangat bersyukur bisa berada di antara para member DFJ 19 yang masih tergolong muda-muda ini yang energik dan penuh semangat serta pantang menyerah. Apalagi mereka terkenal pandai membuat puisi, menyanyi, dan sebagainya. Keep your spirit ya gaesss.. Tuhan memberkati.

Oke, itulah sekelumit sharing dinamika yang bisa saya bagikan.. Semoga bermanfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar