Terjemahkan

Senin, 21 Oktober 2019

2 Tahun Berkomunitas Di Grup OMK DFJ



Sebelum berkisah, aku mohon maaf kepada para pembaca dikarenakan keterlambatan sharing ini. Dikarenakan selama seminggu bisa dikatakan momen terberat karena menghadapi dua peristiwa yang tidak terduga berlangsung bersamaan. Peristiwa I yaitu peristiwa tanteku yang mengalami kecelakaan hingga akhirnya meninggal dunia dan peristiwa kedua adalah kakakku juga masuk rumah sakit dan dirawat selama 9 hari. Makanya, hari ini baru diriku sempat menulis dan berbagi kisah di hari ini.


15 Oktober 2019 resmi sudah diriku berada di grup DFJ selama 2 tahun. Dua tahun perjalanan berkomunitas di grup ini tentu memberi tantangan yang lebih lagi bagi diriku. Selama di tahun kedua ini, aku mendapatkan kesempatan pindah grup kembali dari grup DFJ 11 ke grup DFJ 19. Di grup DFJ 19 ini aku masih menjadi SM bersama Tini seorang perawat dari Mataram membantu Cindy seorang arek Malang yang mengemban tugas sebagai admin grup DFJ 19.

Setelah di tahun pertama, berkenalan dengan beberapa teman dan dua orang frater diosesan keuskupan Denpasar. Kali ini bertambah lagi jumlah pertemanannya, Selain itu, juga bertambah banyak juga sesama anggota komunitas DFJ termasuk bertemu dengan seluruh admin DFJ dari grup DFJ 11 - 19 plus Ko Yudi.

Tantangan di tahun kedua ini mungkin tidak mudah walau hampir mirip dengan menghadapi di grup sebelumnya. Di grup 19 ini, anggotanya kebanyakan usianya di bawah usia diriku. Walaupun, ada juga yang tidak jauh dari umur diriku seperti Bang Gultom (seorang Polhut dari tanah Manado) dan April (seorang perawat dari kota yang selalu ngangenin hahaha). Grup 19 ini termasuk grup termuda di komunitas DFJ, makanya masih perlu bimbingan lebih apalagi mengenai challenge2 yang sering diadakan oleh para admin, seperti challenge panlor.

Di awal masuk grup DFJ 19, diriku masuk di tim Balakurawa yang beranggotakan Ferrer 'Potter', Vivi yang bekerja di sekolahan, dan Venta (penyanyi dari tanah asalnya artis Cici Tegal). Tim ini juga penuh dengan dinamika yang beragam karena kesibukan masing-masing setiap orangnya tapi masih bisa diajak kerjasama dengan baik. Namun, sekarang di DFJ 19, aku berada di squad YIC dengan 11 anggota yang tentu saja dinamika orangnya makin beragam. Akan tetapi, itulah tantangannya, sebagai orang yang melayani tentu kita akan dimampukan olehNya untuk menghadapi itu semua asal kita berserah kepadaNya dan menyerahkan semuanya ke dalam kehendakNya.

Menghadapi dinamika grup DFJ 19 tidaklah mudah juga banyak sider juga seperti di grup lainnya. Tapi, puji Tuhan dengan kerjasama dan kekompakan yang kuat, grup DFJ 19 tidak kalah dengan grup DFJ lainnya dan berhasil membalap perolehan jumlah medali dalam klasemen grup DFJ. Meski masih harus berjuang melawan grup kampung halaman (DFJ 12). Namun, kita percaya suatu saat DFJ 19 dapat menduduki peringkat pertama.

Jujur, 2 tahun dalam berkomunitas tidaklah mudah, karena sesungguhnya aku adalah orang yang mudah bosan tapi entah mengapa di komunitas ini, ku tidak merasa bosan sama sekali. Apalagi komunitas ini lebih banyak berbicara dalam dunia maya, meski kadang sekali-kali ketemu di dunia nyata. Memang berkomunitas dengan cara ini tidak semua mampu menjalani, tetapi kalau kita bisa menemukan kecocokan dan keklopannya apalagi kalau sudah Roh Kudus yang menggerakkan, rasa bosan akan hilang dengan sendirinya.

Inilah kisah perjalanan tahun keduaku di Komunitas OMK DFJ

Ingin baca kisahku di tahun pertama, bisa mengklik di : https://john-lifejourney.blogspot.com/2018/10/setahun-bersama-grup-omk-dfj.html







Tidak ada komentar:

Posting Komentar