Kegiatan ini menghadirkan ibu-ibu dampingan PRT di KAJ yaitu daerah Cikupa dan ibu-ibu dampingan suster Puteri Kasih di Rumah Kerang, Cilincing. Paroki Kedoya juga mengirimkan beberapa PRTnya. PRT yang hadir pada acara itu kebanyakan beragama muslim. Mereka senang mendapat perhatian seperti ini. Selain itu, turut menghadirkan anak-anak dari PA Pondok Damai, PA Griya Asih, Kelompok Lively Hand dari Sunter, dan kelompok Kolintang anak-anak difabel dan berkebutuhan khusus dari Paroki Hati Kudus. Hadir juga ibu-ibu dari Antonius Dancer Republic dari Paroki Bidaracina yang turut meramaikan dengan tariannya.
Mengawali Fun Walk, Romo Agustinus Heri Wibowo Pr, Ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian KAJ menyampaikan bahwa akan mengusahakan, baik khususnya secara regulasi, untuk perjuangan pekerja rumah tangga menjadi pekerja formal yang dilindungi oleh UU dan diperlakukan sama seperti di sektor lain. Selain itu, Romo Heri juga selalu mengajak untuk menggunakan istilah Pekerja Rumah Tangga, karena bagaimanapun mereka semua (PRT) yang bekerja di rumah kita adalah pekerja, sama seperti pekerja di pabrik, mall, perkantoran. Romo Heri juga menegaskan akan menyampaikan perjuangan itu kepada Menaker dan pejabat terkait. "Advokasi akan dilakukan tahun 2020," ungkap Romo Heri menutup sambutannya.
Kegiatan yang dimulai sejak pagi pukul 07.00 - 13.00 WIB diisi dengan beragam acara seperti fun walk, edukasi sampah, mewarnai gambar yang diikuti anak-anak pantia asuhan, pembagian hadiah door prize bagi PRT dan penampilan musik kolintang dari anak-anak difabel dan berkebutuhan khusus.
Sr. Irena OSU dari divisi buruh migran Komisi Keadilan dan Perdamaian (KKP) KAJ selaku penanggung jawab acara ini menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya acara Gathering dan Funwalk hari ini adalah untuk memberi penghargaan kepada pekerja rumah tangga yang selama ini telah membantu keluarga kita semua. Mereka adalah orang-orang terdekat yang pantas mendapat perhatian di tahun berhikmat ini.
Salah satu sesi yang menarik adalah saat mengedukasi para PRT dalam pengolahan sampah sederhana karena sampah adalah wujud kita berhikmat untuk bangsa ini. Dengan kita bisa mengelola sampah dengan bijak, kita ikut menyelamatkan bumi ini. Mulai dari anak-anak hingga PRT diajari untuk mengolah sampah dengan tepat agar sampah itu bisa menjadi berkah. Mengelola sampah tersebut bisa kita mulai dari meja makan kita yaitu bagaimana kita bisa mengolah sampah yang dibuang dari meja makan kita.
Kami bersyukur, program ini sangat didukung oleh Uskup KAJ, Ignatius Kardinal Suharyo. Oleh karena itu, Komisi Keadilan dan Perdamaian KAJ mencoba memberi contoh dengan membuat acara ini. Harapannya, agar kegiatan acara semacam ini diaplikasikan oleh dekenat atau paroki di tahun depan, tahun 2020 yang merupakan Tahun Keadilan. Suster Irena juga menyampaikan pesan Uskup KAJ Ignatius Kardinal Suharyo melalui Vikjen KAJ Rm. Samuel Pangestu Pr agar tahun depan umat di paroki lebih menyapa para PRT dan lebih dekat lagi dengan masyarakat.
Ditulis oleh Hutomo Umhardani dan diedit oleh Yohanes Dewandaru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar