Terjemahkan

Selasa, 19 Februari 2019

Kumpulan Puisi DFJ (Part 1)



Hai Gaes...

Kali ini gw menyampaikan berbagai rangkaian puisi yang telah dibuat gw berkolaborasi dengan para member DFJ 11 - 19. Berikut puisi-puisi karya kita bersama:

Untuk Kamu

Kamu
Iya kamu yang di sana
Duduk termenung menanti sang rembulan

Akankah dia datang malam ini menyapa malamku
Akankah sang bintang gemintang menemaniku jua
Gelisah dalam hati akan apa yang kan terjadi

Aduhai sang mentari mengapa tiap senja kau tinggalkanku?
Rembulan cermin indah angkasa akankah dikau menemani malamku?

Malam ini sepi tak berbintang
Elok rupa langit bersanding nyanyian burung
Elok rupa insan bersanding iman
Elok rupa dunia bila cahya sang cinta bersinar gemilang

Untuk kamu 
Janganlah termenung
Ku disini
Disini bersamamu 
Dalam doa yang dihantarkan angin malam


Kalvin DFJ 19




Tentang Kita

Tentang kita
Sebuah untaian kata dari cerita kau dan aku
Hampa jiwa ini bagai rusa di ladang tandus
Bagai mimpi dalam kelamnya angan

Kita adalah hasil kreasi renjana...
berawal dari sebuah pertemuan..
Mengawali dengan berjabat tangan..
Lalu perlahan menjadi kecupan..

Hebusan kerinduan dari lubuk hati
Semakin membuat Ku jatuh hati kepadamu, kekasihku
Ribuan bahkan jutaan rindu telah ku kirim melewati Sang Angin
Akankah kau mendengarnya, wahai Sang Pujaan hati?

Tubuh dan roh kita dua
namun hati terikat begitu kuat
darah mengental tanpa sekat
menjadikan kita satu jiwa
saling memiliki separuh nyawa

Tapi ternyata kau hanya bagian dari angan .. 
Rindu, cinta ku hanya bagian dari fatamorgana. 
Tapi terima kasih karena sudah mau membaca. 
Walau hanya tulisan, kuharap kau sempat membaca.



Kala Senja Berlalu

Jingga lukisan di cakrawala
Burung terbang menyapa awan di sana
Debur ombak membangkitkan ingatanku

Sejenak aku termenung dalam sepi
Mengingat kembali kenangan itu
Tanpa tersadar pilu sudah membasahi pipiku

Biarlah pilu membasahi
Namun selalu ingat dalam diri
Kita punya cinta Ilahi
Yang bisa membuat kita berdiri

Berdiri hingga saat ini
Menembus waktu hingga ke depan
Melangkah menuju hidup yang baru

Tanpa mengenal basa-basi
Dalam setiap doa Ia berjanji
Bukan hanya harapan ditepati
Tapi yang lebih baik untuk dimiliki

Tak pernah mengharap balasan
Namun selalu memberi yang terbaik
Untuk hidupmu selamanya

Layaknya pesawat terbang yang mengudara
Angin kan selalu menemani
Biarpun dia jauh disana
Kasih sayangku kan tetap abadi

Cintamu tanpa batas,
Ketulusanmu memberi kedamaian,
Dengan cintamu aku ada

Cintamu tanpa rupa
Orang biasa bisa juga merasa
Hal yang di anggap biasa saja
Bisa jadi sangat istimewa~

Keistimewaanmu memberi kedamaian,
Dengam kedamaian aku belajar, indahnya cintamu

Ya indah, indah yang memberi arti
Terimakasih untuk hari ini
Berlalu bukan berarti menjadi suatu akhir bukan?
Melainkan awal dari segalanya



Cinta dalam Diam

Dalam diam ku ingat pahat wajahmu
Elok menawan bagai tak bercacat
Dalam hening ku dekap bayangmu
Dalam angin ku kirim salam rinduku

Dalam diam kuingat pahat wajahmu
Senyum malu-malu
Dalam senyap ku menantikanmu
Dalam doa ku peluk tanpa ragu

Dalam diam ku ingat pahat wajahmu
Wajahmu yang nan memukau
Dalam hati ku dekap cintamu
Dalam doa ku genggam erat dirimu

Dalam diam ku ingat pahat wajahmu
Berharap rasa ini kau sadari
Ingin memilikimu, dan bahagiakanmu
Bersama bahagia arungi hidup ini

Wahai pencipta;
Keindahan itu menjadi nyata
Seni rupa dalam tawanya
Menghadirkan hati yang pantas dicinta

Dalam Diam aku ingat pahat Wajahmu,
Senyumanmu membawa kehangatan,
Sapaanmu membawa kedamaian oh Dewi cinta, engkau yg terindah

Ku ukir wajah mu di awan yang hitam
Karena ku hanya mendapatkan keperihan
Keperihan yang terus melekat dihati
Karena kamu yang tak pernah mengerti

Begitu ingin berbagi batin
Mengarungi samudera wakyu
Di mana dia yang dulu
Ku mengejar bayangan. Kian menghilang.



Peri Cintaku

Gema suara lonceng berdentang
Gema lantunan adzan memanggil
Wangi aroma hio membumbung hingga keawangan
Pujian dilambungkan pada Sang Pencipta

Tuhan Dia yang Esa
Satu tak terpisahkan
Satu Yang Maha Empunya

Kita juga punya yang satu
Tuhan memang satu
Iman kita satu
Kita yang tak sama

Haruskah berpisah karena tembok dunia?
Dia Maha Pemilik tak menaruh batas
Manusia yang membuat batas
Mungkin di kehidupan nanti kita mungkin bersama

Entah apa yang kurasakan ini
Apakah nyata atau mimpi
Jagalah dia selalu di hati
Karena bagiku dia yang kumiliki

Ku tak tau kemana lagi harus mengadu
Perasaan ini bercampur aduk mengenai dirimu
Setiap detik hanya ada satu
Yaitu hanya ada nama mu di hatiku

Isak tangis
Ya itu menjadi satu-satunya cara untuk lebih tenang
Yang mencoba berdamai dalam diam

Aku ingin sendiri di sini
Habis rasa ini di makan waktu
Sakit menyerang kurasa sendiri
Terpisah karena perbedaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar