Terjemahkan

Senin, 29 Oktober 2018

DFJ 11 Meet Up di Hari Sumpah Pemuda


Haiii.. ketemu lagi nih gaess dengan gw.. kali ini gw mau cerita perjalanan gw di momen hari Sumpah Pemuda kemarin Minggu (28/10) yang lalu.

Perjalanan gw start mulai dari misa bersama dua orang temen gw lainnya yaitu Edwin dan Ko Daniel di Gereja Katedral jam 11.00. Ternyata misa di Katedral kali ini cukup berbeda dengan perarakan sedikit meriah yaitu dengan adanya perarakan Bendera Sang Merah Putih yang diiringi lagu Bangun Pemudi Pemuda. Setelah perarakan, dibacakan pula teks Sumpah Pemuda yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Peristiwa Sumpah Pemuda ini dilatarbelakangi oleh keinginan para Pemuda yang ingin menyatukan diri bertanah air, berbangsa, dan berbahasa yang satu yaitu INDONESIA. 
Patut dibanggakan pula oleh gw dan seluruh umat Katolik adalah bangunan yang sekarang menjadi Aula Katedral juga merupakan tempat saksi bersejarah momen Sumpah Pemuda. Di lokasi tersebut adalah tempat Kongres Pemuda II pada hari yang pertama. Hal itu disampaikan oleh Romo Hani pada kotbahnya di misa siang itu. Selain menyampaikan hal tersebut, Romo Hani juga kembali mengajak seluruh umat untuk bernyanyi lagu Satu Nusa Satu Bangsa.

Seusai misa, gw dan kedua temen gw langsung menuju ke Upnormal Mangga Besar dan makan siang bersama sembari menunggu satu temen gw yang menyusul yaitu Mba Ria Dewi. Seusai dikenyangkan oleh makanan jasmani, kita melanjutkan ke Toasebio untuk menuntaskan perjalanan hari itu yaitu rosario bersama yang tertunda karena ramainya Katedral siang itu. Kenapa memilih lokasi Toasebio? Karena gereja itu unik, gereja tersebut memiliki arsitektur berbentuk seperti kelenteng. Selain itu, gereja ini juga berpelindung Santa Maria de Fatima yang juga mengingatkan akan penampakan Bunda Maria kepada tiga orang anak yaitu Lucia, Yacinta, dan Fransesco yang membawa pesan amat penting yaitu pesan pertobatan. Jadi, supaya kita pun selalu diingatkan untuk senantiasa bertobat dan berbalik kepada Sang Jalan Kebenaran dan Hidup. 

Rosario dipimpin oleh gw sendiri. Dalam doa rosario, kita mendoakan beberapa intensi diantaranya kelancaran FJ Live, seluruh member DFJ 11 dan adminnya, Perdamaian Indonesia, dan masih banyak lagi. Seusai berdoa rosario, kita menyempatkan diri berfoto bersama di gereja yang tergolong unik ini. Usai berfoto, kita kembali ke rumah masing-masing. Demikian rangkaian perjalanan mini kita sehari berempat sesama member DFJ 11. Nantikan refleksi kisah perjalanan gw selanjutnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar