Kemanusiaan yang adil dan beradab. Demikian bunyi sila kedua pancasila yang senantiasa dijunjung tinggi oleh paroki Kranji. Paroki Kranji menerapkan nilai kemanusiaan dalam bentuk kepedulian kepada sesama yang membutuhkan. Pada kesempatan kali ini, paroki Kranji melalui Panitia Pesta Perak Paroki Kranji mewujudnyatakannya dengan kegiatan khitanan massal.
Khitanan Massal diselenggarakan oleh Panitia Pesta Perak Paroki Kranji bekerja sama dengan Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi. Peserta yang mengikuti khitanan massal yang dilaksanakan pada Minggu (03/04) ini sejumlah 27 orang anak. Peserta terdiri dari warga sekitar gereja yang beragama non Katolik maupun umat gereja. Peserta khitan terbagi menjadi 2 rombongan. Khitanan pertama mengkhitankan anak sebanyak 14 orang. Sedangkan, khitanan kedua mengkhitankan sebanyak 13 orang anak. Setiba di rumah sakit, peserta mengisi daftar hadir dan melakukan penimbangan berat badan terlebih dahulu.
Tepat pukul 08.00, acara baksos pun dimulai. Acara diawali dengan kata sambutan dari dokter Fransiska, selaku ketua panitia kegiatan baksos khitanan massal. Dokter Fransiska juga merupakan Manager Marketing dari RS Mitra Keluarga Bekasi. Dalam sambutannya, dokter Fransiska menyampaikan terima kasih kepada para peserta dan orang tua yang hadir. Rasa terima kasih pula juga diungkapkan kepada panitia pesta perak paroki Kranji yang telah bekerjasama dalam penyelenggaraan baksos khitanan massal kali ini. Setiap tahun Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi rutin menyelenggarakan baksos khitanan massal. "Khitanan ini sesungguhnya selain memang ajaran agama tetapi juga baik menurut pandangan dari kesehatan. Dengan dikhitan, kesehatan alat kelamin terjaga dengan baik," ujar dokter Fransiska menjelaskan kepada para peserta dan orang tua.
Menyambung selanjutnya, ketua panitia pesta perak paroki Kranji, bapak Bambang Yunarto menyampaikan kata sambutan. "Terima kasih kepada Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi atas kerjasamanya dalam penyelenggaraan baksos khitanan massal ini," ungkap pak Bambang di awal sambutan. Terima kasih pula turut disampaikan kepada para peserta anak-anak dan orangtuanya. Kemudian, selaku pemuka agama, Ustadz Anis menyampaikan nasihat untuk anak-anak yang akan dikhitan. Ustadz Anis pun melanjutkan dengan memimpin doa sebelum anak-anak akan dikhitan.
Terakhir, seluruh peserta pun mulai dikhitan satu per satu. Seusai dikhitan, anak-anak hampir semuanya tidak merasakan kesakitan. Rona bahagia terpancar dari wajah setiap anak. Anak-anak pun juga mendapatkan souvenir kenang-kenangan yang bermanfaat. Selamat kepada anak-anak yang dikhitan. Semoga semakin dewasa dalam iman dan taat kepada ajaran Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar