Di kota besar, sampah sudah sangat menjadi momok. Semakin banyak penduduk, semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Sampah yang bertumpuk pun juga menimbulkan bencana lain seperti banjir, ataupun longsor yang pernah terjadi beberapa waktu lalu di TPA Leuwigajah, Bandung.
Untuk menangani masalah tersebut, maka perlu dilakukan penanganan yang tepat. Bentuk penanganan yang dapat dilakukan di antaranya melakukan pemilahan sampah. Sampah dipilah berdasarkan jenisnya yaitu sampah anorganik atau sampah organik. Sisa sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos. Sedangkan sisa sampah anorganik dapat didaur ulang. Pemilahan sampah seperti ini tentunya akan mengurangi penumpukan sampah yang berlebihan.
Bertepatan dengan seminar kesehatan BPJS pada Minggu (14/02), ibu-ibu WKRI Cabang Santo Mikael, Kranji melakukan pemilahan sampah sisa dari kegiatan. Hal ini juga sejalan dengan himbauan dari KAJ melalui Vikep KAJ Rm. Al. Andang L. Binawan, SJ yang kerap kali menyerukan pertobatan ekologis. Kegiatan pemilahan sampah ini juga merupakan salah satu pertobatan ekologis selain gerakan pantikfoam. Karena tindakan pemilahan sampah ini turut membantu menjaga keseimbangan alam lingkungan hidup.
Bagaimana dengan kita? Apakah sudah melakukan pemilahan sampah? Kalau belum, di masa Prapaskah ini mari kita belajar bersahabat dengan alam dan juga sebagai bentuk pertobatan ekologis kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar