Di saat libur Tahun Baru Islam yang jatuh pada hari Rabu (14/10) yang lalu, tim liturgi yang terdiri dari anggota lektor-komentator, pemazmur, pasdior, dan tim karya liturgi berziarah bersama. Pagi itu pukul 05.30 sekitar 40 orang berkumpul di depan Graha Santo Mikael. Dengan menggunakan bus, rombongan peserta ziarah berangkat menuju tujuan pertama yaitu Gua Maria Tebar Kamulyan, Subang.
Dalam perjalanan, seluruh peserta tampak asyik bercanda satu sama lain. Tidak lupa sesekali diselingi kuis-kuis yang cukup mengundang gelak tawa dari para peserta. Karena asyiknya bercanda bersama, tanpa terasa rombongan tiba di tujuan pertama.
Setiba di Subang, peserta diberi kesempatan rehat sejenak melepas penat dalam perjalanan. Pukul 08.30, peserta berkumpul depan Gua Maria untuk berdoa rosario bersama yang dipimpin oleh Eric Gustin dan Theresia Yohana secara bergantian. Usai rosario, peserta mengikuti misa yang dipimpin oleh RD Rusbandi Setiawan. Dalam kesempatan misa pada pagi hari itu, tidak hanya dari paroki Kranji saja yang mengikuti misa melainkan ada beberapa paroki lain di KAJ, salah satunya dari paroki Bekasi-Santo Arnoldus. Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut, sebelum misa dilaksanakan, seluruh peserta ziarah dari setiap paroki yang ada diberi kesempatan bersalaman satu sama lain untuk saling mengenal sebagai satu saudara dalam kasih Tuhan.
Tidak berlangsung lama, misa pun usai. Sebelum melanjutkan perjalanan, peserta menyempatkan diri berfoto bersama Romo yang akrab disapa Romo Iwan. Kemudian peserta berpamitan dengan Romo Iwan dan kembali melanjutkan perjalanan ke Lembang.
Peserta Ziarah Berfoto Bersama Di Depan Gua Maria Tebar Kamulyan, Subang |
Setiba di Lembang, tepatnya di Terminal Tahu Susu Lembang, waktu sudah menunjukkan pukul 12.00. Oleh karena itu, peserta segera bersantap siang bersama sembari beristirahat sejenak. Usai santap siang, acara kembali dilanjutkan dengan permainan.
Permainan dipandu langsung oleh Yacobus Hartanto atau yang biasa dikenal Tanto. Pertama, peserta melakukan ice breaking. Kemudian, seluruh peserta dibagi menjadi 4 kelompok. Setelah dibagi 4 kelompok, permainan dimulai. Permainan pertama yaitu oper lubang. Cara bermainnya adalah setiap peserta dalam 1 kelompok harus mengoper permen polo dari satu peserta ke peserta lain dengan menggunakan sedotan aqua yang digigit dengan mulut dan tangan tidak boleh menyentuh. Permainan berlangsung seru dan penuh keakraban satu sama lain. Permainan pertama dimenangkan oleh kelompok 4.
Suasana kembali memanas, permainan pun dilanjutkan. Permainan kedua yaitu menara api. Cara bermainnya yaitu setiap kelompok menyusun batang korek api setinggi-tingginya. Permainan berlangsung cukup serius dan setiap kelompok berusaha membuat menara setinggi mungkin dan menjaga supaya tidak rubuh. Hingga akhirnya permainan kedua ini kembali dimenangkan oleh kelompok 4.
Berfoto Bersama Seusai Bermain |
Usai lelah bermain, peserta diberi kebebasan untuk berbelanja dan aktifitas lainnya. Pukul 16.00, peserta kembali berkumpul untuk melakukan perjalanan menuju Pertapaan Karmel, Lembang. Di Pertapaan Karmel, seluruh peserta dibagi 2 kelompok untuk melakukan devosi jalan salib. Usai berdevosi jalan salib, peserta berdevosi pribadi di depan Gua Maria dan Makam Yesus.
Peserta Ziarah Berfoto Bersama Di Depan Pertapaan Karmel, Lembang |
Sebagai akhir dari seluruh kegiatan ziarah, peserta berfoto bersama di depan Pertapaan Karmel. Kemudian, peserta kembali menuju bis dan melanjutkan perjalanan menuju Kranji. Selama perjalanan, suasana riuh canda dan tawa tetap terjadi tidak ada yang merasa capek dan penat. Terlebih ketika pembagian doorprize, suasana semakin bertambah seru. Keakraban dan kebersamaan sungguh tampak dalam perjalanan ziarah ini. Tua muda melebur jadi satu tidak ada rasa sungkan satu sama lain. Sungguh momen yang sangat berharga dan tidak bisa dilupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar